Site icon goalnas

Ruben Loftus-Cheek: Karier dan Perjalanan Seorang Gelandang Berbakat

goalnas.com – Ruben Loftus-Cheek adalah salah satu pemain berbakat yang lahir dari akademi sepak bola Chelsea. Sebagai seorang gelandang serba bisa, Loftus-Cheek telah menunjukkan potensinya baik di level klub maupun tim nasional Inggris. Dengan kombinasi kekuatan fisik, teknik yang baik, dan visi permainan, Loftus-Cheek telah menjadi pemain yang sejarah sepak bola diandalkan di posisi gelandang tengah, baik sebagai penghubung serangan maupun sebagai pemain yang bertahan.

Artikel ini akan membahas perjalanan karier Ruben Loftus-Cheek, dari awal kariernya di Chelsea hingga kontribusinya di level internasional.

Baca Juga: Bremer: Profil Pemain Bertahan yang Berkualitas

Awal Kehidupan dan Karier

Ruben Loftus-Cheek lahir pada 23 Januari 1996 di Lewisham, London, Inggris. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap sepak bola, dan dengan cepat masuk ke akademi sepak bola Chelsea. Lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang sepak bola, Loftus-Cheek tumbuh di lingkungan yang mendukung perkembangan karier sepak bolanya.

Bergabung dengan Chelsea

Loftus-Cheek bergabung dengan akademi Chelsea pada usia 8 tahun dan menghabiskan sebagian besar masa mudanya di sana. Kecepatannya dalam beradaptasi dan bakatnya yang menonjol membuatnya segera menjadi salah satu pemain muda yang diperhitungkan di akademi. Kariernya terus berkembang pesat, dan ia membuat debut profesionalnya untuk tim utama Chelsea pada 2014, saat ia masih berusia 18 tahun.

Baca Juga: Mauro Icardi: Karier, Kemampuan, dan Kontroversi Sang Penyerang

Karier di Chelsea

Debut dan Perkembangan Awal

Ruben Loftus-Cheek mendapatkan debut resmi untuk Chelsea di bawah asuhan manajer José Mourinho pada musim 2014/2015. Meskipun tim utama Chelsea sudah dipenuhi dengan pemain bintang seperti Eden Hazard, Cesc Fàbregas, dan Diego Costa, Loftus-Cheek berhasil tampil dalam beberapa pertandingan, termasuk di kompetisi Piala Liga dan Liga Champions.

Meskipun memiliki potensi yang besar, Loftus-Cheek belum menjadi pilihan utama di tim utama pada awal kariernya. Namun, ia dikenal sebagai gelandang yang sangat solid, mampu menguasai bola dengan baik, dan memiliki profil pelatih kemampuan untuk mendominasi lini tengah berkat fisiknya yang kuat dan teknik yang mumpuni.

Baca Juga: Kevin De Bruyne: Maestro Lapangan Hijau yang Menjadi Ikon Sepak Bola Modern

Masa Pinjaman ke Klub Lain

Pada 2017, setelah beberapa tahun berjuang untuk mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak di Chelsea, Loftus-Cheek dipinjamkan ke klub Liga Premier, Crystal Palace, untuk mendapatkan pengalaman lebih banyak. Peminjaman ke Palace menjadi titik balik penting dalam kariernya. Di bawah manajer Roy Hodgson, Loftus-Cheek menunjukkan performa luar biasa dan langsung menjadi pemain penting di tim tersebut.

Selama musim 2017/2018, Loftus-Cheek tampil sangat impresif, mencetak lima gol dan memberikan beberapa assist untuk Crystal Palace. Penampilannya di Premier League membuatnya mendapatkan pengakuan lebih luas, dan pada musim yang sama, ia dipanggil ke tim nasional Inggris untuk bermain di Piala Dunia 2018.

Kembali ke Chelsea dan Pencapaian

Setelah menghabiskan satu musim yang sukses di Crystal Palace, Loftus-Cheek kembali ke Chelsea pada musim 2018/2019. Pada era manajer Maurizio Sarri, Loftus-Cheek mendapatkan lebih banyak waktu bermain dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan Liga Europa UEFA 2018/2019. Meskipun ia tidak selalu menjadi pemain inti, kontribusinya di sepanjang musim sangat berharga, dan ia mencetak beberapa gol penting di kompetisi Eropa.

Pada 2019, Loftus-Cheek mengalami cedera Achilles yang serius saat sedang bersiap untuk kembali ke tim utama Chelsea. Cedera ini membuatnya absen selama beberapa bulan dan mempengaruhi banyak aspek dalam klub bola kariernya. Namun, meskipun menghadapi tantangan besar tersebut, Loftus-Cheek berhasil pulih dan kembali bermain untuk Chelsea pada 2020.

Peran di Tim Utama Chelsea

Sejak pulih dari cederanya, Loftus-Cheek tidak lagi menjadi pemain utama di Chelsea, namun ia tetap menjadi bagian dari skuad yang kompetitif. Pada musim 2020/2021, meskipun ada banyak perubahan dalam manajerial Chelsea, Loftus-Cheek sering dimainkan dalam pertandingan domestik maupun Liga Champions.

Namun, dengan kedatangan pemain-pemain baru seperti Kai Havertz dan Hakim Ziyech, Loftus-Cheek kembali berjuang untuk mendapatkan tempat reguler di tim utama Chelsea. Oleh karena itu, ia dipinjamkan ke klub lain pada musim 2021/2022.

Baca Juga: Hakan Çalhanoğlu: Karier, Gaya Bermain, dan Kontribusinya di Dunia Sepak Bola

Perjalanan Internasional

Debut untuk Tim Nasional Inggris

Ruben Loftus-Cheek membuat debut internasionalnya untuk tim nasional Inggris pada November 2017, ketika ia bermain dalam pertandingan persahabatan melawan Jerman. Penampilannya di Piala Dunia 2018 menjadi salah satu momen penting dalam karier internasionalnya, meskipun ia tidak mendapatkan banyak waktu bermain selama turnamen tersebut.

Seiring waktu, Loftus-Cheek mulai mendapat kesempatan lebih banyak untuk bermain di tim nasional Inggris, terutama di bawah manajer Gareth Southgate. Ia bermain dalam beberapa pertandingan kualifikasi Euro 2020 dan tampil di Liga Bangsa-Bangsa UEFA.

Meskipun ia sempat berada di radar utama tim nasional Inggris, Loftus-Cheek masih berjuang untuk mendapatkan tempat tetap di lini tengah Inggris, dengan persaingan ketat dari gelandang top lainnya seperti Jordan Henderson, Declan Rice, dan Phil Foden.

Gaya Bermain

Ruben Loftus-Cheek dikenal karena gaya bermainnya yang serba bisa dan fisiknya yang kokoh. Sebagai seorang gelandang, ia memiliki kemampuan luar biasa dalam mengontrol bola dan mengatur tempo permainan. Keuntungan fisiknya, dengan tinggi badan 1,90 meter, memberinya keuntungan besar dalam duel-duel udara dan dalam melawan pemain lawan yang lebih kecil.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari gaya bermain Loftus-Cheek:

  1. Kekuatan Fisik
    Loftus-Cheek sangat sulit dikalahkan dalam duel fisik berkat tubuhnya yang besar dan kekuatan ototnya. Ini memungkinkan dia untuk menguasai bola dan menjaga penguasaan bola dari tekanan lawan.
  2. Kemampuan Dribbling
    Loftus-Cheek memiliki teknik dribbling yang baik dan kemampuan membawa bola dari lini tengah ke depan. Dengan langkah-langkah panjang dan kontrol bola yang solid, ia mampu melibas lawan dan membuka ruang untuk serangan.
  3. Visi dan Passing
    Meskipun lebih dikenal sebagai gelandang bertahan, Loftus-Cheek juga memiliki visi permainan yang bagus. Ia sering memberikan umpan kunci yang membuka peluang gol dan menjadi penghubung antara lini tengah dan serangan.
  4. Kemampuan Mencetak Gol
    Loftus-Cheek juga mampu mencetak gol dari lini tengah. Dengan kaki kiri yang kuat, ia seringkali mencetak gol dengan tembakan jarak jauh atau berkat pergerakannya yang tajam.

Tantangan dan Masa Depan

Sebagai pemain yang memiliki banyak potensi, Loftus-Cheek masih berjuang untuk konsistensi di level tertinggi. Cedera yang pernah ia alami menjadi salah satu tantangan besar dalam kariernya. Meski demikian, ia telah menunjukkan ketahanan mental yang kuat dan terus berusaha memperbaiki permainannya.

Untuk masa depan, Loftus-Cheek perlu terus mengembangkan kemampuannya dalam persaingan ketat di level klub dan internasional. Dengan kualitas yang dimilikinya, ia masih memiliki banyak peluang untuk mencapai level tertinggi dan memperkuat posisinya di tim utama Chelsea atau bahkan menjadi pemain kunci di tim nasional Inggris.

Exit mobile version