
goalnas.com – Sejarah Juventus merupakan salah satu kisah paling menarik dalam dunia sepak bola. Klub asal Italia ini telah menjadi ikon sepak bola global dengan berbagai prestasi gemilang. Sejak didirikan pada tahun 1897, Juventus telah mengalami berbagai fase, mulai dari awal yang sederhana hingga menjadi raksasa sepak bola Eropa. Artikel ini akan membahas perjalanan panjang klub berjuluk La Vecchia Signora ini.
Baca Juga: Andrea Pirlo: Maestro Sepak Bola yang Mengukir Sejarah
Awal Berdirinya Juventus
1. Pendirian Klub
Juventus didirikan pada 1 November 1897 di kota Turin, Italia, oleh sekelompok siswa muda dari Massimo D’Azeglio Lyceum. Klub ini awalnya bernama Sport-Club Juventus, tetapi kemudian berubah menjadi Football Club Juventus.
Pada awalnya, Juventus mengenakan seragam berwarna merah muda dengan celana hitam. Namun, pada tahun 1903, klub mengadopsi warna hitam-putih yang hingga kini menjadi ciri khasnya.
2. Gelar Liga Pertama
Juventus pertama kali meraih gelar Serie A pada tahun 1905. Keberhasilan ini menjadikan Juventus sebagai salah satu klub paling menjanjikan di Italia. Namun, setelah kemenangan tersebut, klub mengalami beberapa tahun penuh tantangan sebelum kembali ke puncak kejayaannya.
Baca Juga: Giovanni Di Lorenzo: Perjalanan dan Peranannya di Sepak Bola Internasional
Era Keemasan Juventus
1. Dominasi di Liga Italia
Pada tahun 1923, Juventus diambil alih oleh keluarga Agnelli, yang juga pemilik raksasa otomotif Fiat. Di bawah kepemimpinan mereka, klub berkembang pesat dan meraih sukses besar di Serie A.
Pada dekade 1930-an, Juventus mendominasi sepak bola Italia dengan meraih lima gelar Serie A berturut-turut (1931–1935). Keberhasilan ini membuat Juventus semakin dikenal di seluruh dunia.
2. Juventus Pasca Perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II, Juventus kembali bangkit dan menjadi kekuatan dominan di Italia. Pada era 1950-an, mereka diperkuat oleh pemain bintang seperti Giampiero Boniperti, John Charles, dan Omar Sivori. Ketiga pemain ini membantu Juventus meraih beberapa gelar domestik dan menjadikan klub ini semakin populer.
Kejayaan di Eropa
1. Gelar Liga Champions Pertama
Meski mendominasi kompetisi domestik, Juventus baru meraih gelar Liga Champions pertama mereka pada musim 1984-85. Di bawah asuhan Giovanni Trapattoni, mereka mengalahkan Liverpool dalam pertandingan final yang tragis di Heysel Stadium.
Selain meraih trofi Liga Champions, Juventus juga menjuarai berbagai turnamen internasional, seperti Piala Interkontinental dan Piala Super UEFA.
2. Era Keemasan 1990-an
Pada dekade 1990-an, Juventus kembali meraih kejayaan di bawah kepemimpinan Marcello Lippi. Klub ini memenangkan Liga Champions 1995-96 dengan mengalahkan Ajax di final melalui adu penalti.
Skuad era ini diperkuat oleh pemain-pemain bintang seperti Alessandro Del Piero, Zinedine Zidane, dan Edgar Davids, yang membawa Juventus mendominasi Italia dan Eropa.
Skandal Calciopoli dan Kebangkitan Juventus
1. Skandal Calciopoli 2006
Pada tahun 2006, Juventus terlibat dalam skandal Calciopoli, yang mengakibatkan klub dihukum degradasi ke Serie B. Gelar Serie A 2004-05 dan 2005-06 mereka dicabut, dan beberapa pemain bintang meninggalkan klub.
Namun, dengan dukungan penuh dari para penggemar dan kepemimpinan yang kuat, Juventus berhasil promosi kembali ke Serie A hanya dalam satu musim dan mulai membangun kembali kejayaan mereka.
2. Dominasi Sepak Bola Italia (2011-2020)
Di bawah kepemimpinan Antonio Conte, Juventus meraih gelar Serie A pada musim 2011-12, yang menjadi awal dari dominasi mereka selama hampir satu dekade.
Selama periode ini, Juventus:
- Meraih 9 gelar Serie A berturut-turut (2011–2020)
- Dua kali mencapai final Liga Champions (2015 dan 2017)
- Memenangkan berbagai trofi domestik, termasuk Coppa Italia dan Supercoppa Italiana
Pemain seperti Andrea Pirlo, Paul Pogba, dan Cristiano Ronaldo berperan penting dalam kejayaan ini.
Juventus di Era Modern
Saat ini, Juventus terus berusaha mempertahankan statusnya sebagai salah satu klub terbaik di dunia. Dengan skuad yang berisi pemain berbakat dan strategi manajemen yang kuat, Juventus berambisi untuk kembali meraih kejayaan di kancah Eropa.
Namun, tantangan besar seperti persaingan ketat di Serie A, perubahan kepelatihan, dan masalah finansial akibat pandemi menjadi hambatan yang harus dihadapi klub.