
goalnas.com – Kalau ngomongin sepakbola, biasanya yang langsung kepikiran adalah nama-nama besar seperti Real Madrid, Manchester United, atau Barcelona. Tapi di balik gemerlapnya klub-klub elite itu, ada banyak tim yang dulu pernah berjaya namun kini seperti tenggelam dalam sejarah. Mereka pernah jadi juara, punya pemain legendaris, bahkan ditakuti lawan-lawannya. Sayangnya, sekarang nama mereka jarang disebut lagi. Itulah yang kita sebut sebagai klub sepakbola terlupakan.
Yuk, kita ngobrol santai soal klub-klub yang dulu sempat bikin geger dunia bola, tapi sekarang sudah jarang dibicarakan. Siapa tahu kamu pernah denger namanya waktu kecil atau lihat logonya di game lawas.
Baca Juga: Valverde: Bintang Muda yang Bersinar di Dunia Sepak Bola
Nottingham Forest: Raja Eropa yang Kini di Liga Tengah
Buat generasi yang besar di tahun 70 sampai 80an, nama Nottingham Forest pasti punya tempat tersendiri. Ini bukan klub sembarangan. Mereka dua kali juara Liga Champions, loh. Tepatnya pada tahun 1979 dan 1980. Iya, dua tahun berturut-turut. Waktu itu mereka dilatih oleh Brian Clough, sosok legendaris yang dikenal nyentrik tapi jenius.
Sayangnya, klub sepakbola terlupakan ini kemudian mengalami penurunan drastis. Mereka sempat terdegradasi, bolak-balik antara divisi dua dan tiga, sampai akhirnya kembali ke Premier League pada 2022 setelah absen 23 tahun. Meski sekarang masih berjuang untuk konsisten, nama besar Nottingham Forest tetap dikenang sebagai juara Eropa sejati.
Baca Juga: 10 Transfer Pemain Termahal dalam Sejarah Sepak Bola
Deportivo La Coruña: Raksasa Spanyol yang Kini Hilang Arah
Kalau kamu pernah main game Winning Eleven di awal 2000-an, pasti ingat nama Deportivo La Coruña. Klub ini dulu langganan tampil di Liga Champions dan sempat menjuarai La Liga musim 1999-2000. Pemain seperti Diego Tristán, Roy Makaay, hingga Juan Carlos Valerón pernah jadi bintang di sana.
Deportivo adalah contoh klasik klub sepakbola terlupakan yang jatuh karena masalah finansial dan manajemen. Dari tim yang ditakuti di Eropa, mereka turun ke kasta bawah Liga Spanyol. Sekarang mereka bahkan bermain di divisi ketiga, jauh dari masa kejayaan mereka dua dekade lalu.
Parma: Klub Italia yang Pernah Punya Segudang Bintang
Bicara soal Serie A di era 90an sampai awal 2000-an, pasti nama Parma masuk daftar. Mereka punya deretan pemain top seperti Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Hernán Crespo, hingga Lilian Thuram. Klub ini pernah memenangkan Piala UEFA, Coppa Italia, dan Piala Super Italia.
Namun semua berubah ketika krisis keuangan menghantam perusahaan induk mereka, Parmalat. Klub ini bangkrut, kehilangan sponsor, dan akhirnya harus turun kasta. Meski beberapa kali bangkit, mereka belum bisa mengembalikan kejayaan seperti dulu. Sekarang nama Parma jarang muncul di pemberitaan utama, padahal dulunya mereka salah satu ikon Serie A. Sebuah kisah sedih dari klub sepakbola terlupakan yang pernah penuh warna.
Red Star Belgrade: Raja Eropa dari Timur
Waktu bicara soal Liga Champions, mungkin kamu nggak nyangka kalau klub dari Serbia pernah jadi juara. Tapi itulah yang terjadi pada 1991, saat Red Star Belgrade menjuarai kompetisi tertinggi Eropa. Mereka mengalahkan Marseille di final dan mencatatkan sejarah sebagai klub Eropa Timur pertama yang memenangkan trofi ini.
Namun sejak runtuhnya Yugoslavia, kondisi politik dan ekonomi berdampak besar ke sepakbola lokal. Red Star Belgrade pun perlahan tenggelam dari kancah Eropa. Sekarang mereka masih aktif dan tampil di liga Serbia, tapi sudah lama tidak punya pengaruh besar di Eropa. Sebagai salah satu klub sepakbola terlupakan, mereka tetap dihormati oleh pencinta sepakbola klasik.
Leeds United: Klub Inggris yang Pernah Guncang Premier League
Leeds United dulu salah satu klub Inggris yang punya basis fans besar dan gaya main yang ngotot. Di awal 2000an, mereka tampil mengesankan di Liga Champions dan sempat mencapai semifinal tahun 2001. Nama-nama seperti Mark Viduka, Alan Smith, dan Harry Kewell sempat meramaikan skuad mereka.
Sayangnya, kesalahan finansial dan pembelian pemain yang terlalu agresif bikin klub ini terpuruk. Mereka terdegradasi, bahkan sempat terdampar di League One, kasta ketiga Liga Inggris. Meski beberapa tahun lalu sempat kembali ke Premier League, performanya masih belum stabil. Leeds United adalah contoh nyata dari klub sepakbola terlupakan yang pernah dipuja, lalu dihantam kenyataan pahit.
Kaiserslautern: Juara Bundesliga dari Kasta Kedua
Jarang banget ada klub yang bisa juara liga utama setelah baru promosi dari divisi bawah. Tapi itu yang dilakukan Kaiserslautern di Bundesliga musim 1997-1998. Mereka promosi dan langsung menjuarai liga. Gila, kan? Saat itu mereka dilatih oleh Otto Rehhagel, dan punya pemain andalan seperti Olaf Marschall dan Andreas Brehme.
Tapi seperti banyak kisah klub sepakbola terlupakan lainnya, kejayaan itu tidak bertahan lama. Kaiserslautern kemudian mengalami krisis finansial, performa memburuk, dan akhirnya terdegradasi. Sekarang mereka bermain di divisi dua dan masih mencoba kembali ke atas. Sayang banget, padahal sejarah mereka luar biasa.
Auxerre: Tim Kecil Prancis yang Sempat Jadi Juara
Auxerre mungkin nggak terlalu dikenal generasi sekarang, tapi di tahun 90an dan awal 2000an mereka adalah tim kuda hitam di Ligue 1 Prancis. Klub ini dibesarkan oleh pelatih legendaris Guy Roux, yang melatih tim ini selama lebih dari 40 tahun. Auxerre bahkan menjuarai Ligue 1 musim 1995-1996 dan pernah tampil reguler di Liga Champions.
Mereka terkenal dengan sistem akademi yang kuat. Banyak pemain Prancis ternama seperti Djibril Cissé dan Philippe Mexès berasal dari sini. Tapi seiring waktu, kekuatan finansial klub menurun dan mereka kesulitan bersaing. Sekarang, mereka lebih sering muncul di Ligue 2 atau papan bawah Ligue 1. Sebuah contoh lain dari klub sepakbola terlupakan yang pernah jadi kebanggaan sebuah kota kecil.
Kenapa Banyak Klub Hebat Bisa Terlupakan?
Setelah melihat daftar di atas, kita mungkin bertanya-tanya: kenapa banyak klub yang dulunya hebat bisa terlupakan? Jawabannya kompleks. Tapi ada beberapa faktor umum yang sering muncul.
Masalah Finansial
Banyak klub yang terlalu agresif membeli pemain, berharap cepat sukses, tapi tidak punya fondasi keuangan yang kuat. Saat sponsor pergi atau manajemen gagal mengelola, klub bisa kolaps. Kasus Parma dan Leeds jadi contoh yang cukup nyata.
Perubahan Politik dan Ekonomi
Seperti yang terjadi di Red Star Belgrade dan klub-klub dari wilayah Balkan, perubahan situasi politik bisa sangat mempengaruhi dunia olahraga. Dana hilang, liga tidak kompetitif lagi, dan klub kehilangan daya saing internasional.
Ketergantungan pada Satu Generasi
Beberapa tim terlalu bergantung pada pelatih atau pemain tertentu. Ketika mereka pensiun atau pergi, klub jadi sulit bangkit. Auxerre dengan Guy Roux atau Deportivo dengan pemain era emasnya bisa jadi contoh.
Kompetisi Semakin Ketat
Sepakbola sekarang makin kompetitif. Klub-klub besar punya dana tak terbatas, teknologi canggih, dan jaringan global. Klub yang tidak mampu mengikuti perkembangan itu bisa tertinggal. Jadi meskipun punya sejarah besar, bukan jaminan mereka akan terus berjaya.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Klub Sepakbola Terlupakan?
Menengok kembali kisah klub-klub yang kini tak lagi berjaya bikin kita sadar bahwa sepakbola bukan cuma soal trofi dan kemenangan. Tapi juga tentang proses, perjuangan, dan bagaimana kita menjaga identitas klub. Klub-klub terlupakan ini mengingatkan bahwa kejayaan itu bisa sangat singkat, dan yang abadi adalah semangat dan kenangan.
Kalau kamu penggemar klub-klub besar sekarang, jangan lupa untuk menghargai sejarah klub-klub kecil yang pernah berjaya. Karena di dunia bola, tiap klub punya cerita, dan tiap cerita layak untuk dikenang